Bogor - Direktorat Jenderal Peraturan Perundang-undangan melalui Direktorat Harmonisasi Peraturan Perundang-undangan I turut berpartisipasi dalam rapat Tim Koordinasi Misi Pemeliharaan Perdamaian (TKMPP) yang diselenggarakan oleh Kementerian Luar Negeri. Rapat ini berlangsung secara hibrid, bertempat di Hotel Swiss-Belinn Bogor dan melalui platform virtual, dengan dihadiri oleh berbagai lembaga dan instansi terkait. Rapat dipimpin oleh Direktur Keamanan Internasional Perlucutan Senjata, yang menekankan pentingnya kolaborasi dalam menjaga perdamaian dunia.
Hadir dalam acara ini perwakilan dari Mabes TNI, Mabes Polri, Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional, serta Kementerian Keuangan. Pertemuan ini bertujuan untuk membahas berbagai agenda strategis terkait kontribusi Indonesia dalam misi pemeliharaan perdamaian PBB.
Salah satu sorotan utama dari rapat ini adalah jumlah Pasukan Pemelihara Perdamaian PBB yang dikirimkan oleh Indonesia pada bulan Juli 2024, yang mencapai 2.741 personel, dengan 191 di antaranya adalah perempuan. Angka ini mencerminkan komitmen Indonesia untuk meningkatkan keterlibatan perempuan dalam misi-misi perdamaian, sejalan dengan prinsip kesetaraan gender yang semakin ditekankan dalam operasi-operasi internasional.
Rapat membahas hasil kunjungan Under-Secretary General for Peace Operations, Jean-Pierre Lacroix, ke Jakarta, yang membahas peningkatan peran Indonesia dalam misi pemeliharaan perdamaian PBB dan bagaimana Indonesia dapat lebih berkontribusi dalam program-program global. Diskusi juga berfokus pada rencana dan persiapan menjelang pertemuan menteri perdamaian PBB yang dijadwalkan pada tahun 2025 (Preparatory Meeting UN Peacekeeping Ministerial 2025), yang akan menjadi platform penting untuk merumuskan strategi dan kebijakan baru dalam misi pemeliharaan perdamaian.
Rapat ini juga mengevaluasi kemajuan realisasi janji-janji yang dibuat dalam konferensi menteri perdamaian sebelumnya pada tahun 2023, termasuk komitmen untuk meningkatkan kapasitas pasukan dan memperkuat dukungan logistik.
Partisipasi Indonesia dalam misi pemeliharaan perdamaian PBB merupakan salah satu wujud nyata komitmen bangsa untuk berkontribusi pada stabilitas dan perdamaian dunia. Dengan kehadiran perempuan dalam pasukan pemelihara perdamaian, Indonesia menunjukkan dedikasinya untuk mengintegrasikan perspektif gender dalam setiap aspek misi perdamaian.
Diharapkan, melalui rapat TKMPP ini, semua pihak dapat memperkuat koordinasi dan kolaborasi, serta merumuskan langkah-langkah strategis untuk menghadapi tantangan yang ada di lapangan. Dengan semangat kerjasama, Indonesia akan terus memainkan peran aktif dalam mendukung upaya pemeliharaan perdamaian internasional.